VIVAnews - Investor asing dikabarkan saat ini sedang menjajaki pengambilah alih sebagian saham milik salah satu pemegang saham PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG).
Menurut sumber VIVAnews, asing tersebut kabarnya berminat memiliki saham milik PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) yang sebelumnya disebut-sebut bakal melepas kepemilikan sahamnya di Polychem. "Investor itu isunya berasal dari Jepang, yang saat ini juga tercatat sebagai pemegang saham di ADMG," ujarnya di Jakarta, Jumat malam, 9 Oktober 2009.
Direktur Polychem Indonesia Bambang Handoyo saat dimintai konfirmasi mengakui, mengenai pelepasan saham atau pembelian saham perseroan menjadi tanggung jawab pemegang saham. "Kami belum dengar informasi tersebut. Jadi, bisa ditanyakan kepada pemegang saham," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Senin, 12 Oktober 2009.
Sedangkan Catharina Widjaja, direktur Gajah Tunggal ketika dimintai keterangan membantah adanya informasi yang mengatakan kalau investor asal Jepang berniat mengambialih saham perseroan di Polychem. "Itu tidak benar," kata dia melalui pesan singkatnya kepada VIVAnews.
Per 31 Agustus 2009, PT Agung Ometraco Muda menguasai saham berkode ADMG sebanyak 10,87 persen, PT Gajah Tunggal Tbk 28,91 persen, HSBC Trustee (Singapura) Limited, Primevantage Limited (BVI) 8,1 persen, dan PT Satya Mulia Gema Gemilang sebanyak 24,83 persen. Sedangkan sisanya dimiliki publik.
Pada perdagangan Jumat, ADMG ditutup menguat Rp 2 (4,51 persen) ke level Rp 139.Broker PT Trust Securities dengan kode broker BR tercatat sebagai broker yang paling banyak mengoleksi saham Polychem Indonesia.
Pengamat pasar modal Deni Hamzah berpendapat, bila hal tersebut terbilang akuisisi saham menjadi mayoritas itu masuk sebagai keputusan luar biasa yang harus diambil melalui RUPS. "Perusahaan harus memaparkan siapa yang akan membeli saham mayoritas. Perlu transparansi," ujarnya.
Dia mengakui, bakal masuknya investor asing menjadi pemengang saham belum akan kelihatan seberapa besar pengaruhnya pada kinerja perseroan. Kecuali, pemegang saham baru itu memiliki kegitan usaha yang sama dan berencana melakukan pengembangan ke depan. "Paling tidak, pemegang saham barunya punya nama di industri ban, sehingga berpotensi alih teknologi buat Gajah Tunggal," kata Deni.
Sementara itu, penjualan bersih perseroan sampai kuartal II-2009 menurun 38,42 persen menjadi Rp 1,42 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,31 triliun.
Seiring hal tersebut, perseroan yang pada semester I-2008 mencatatkan laba bersih Rp 159,16 miliar, namun pada periode yang sama tahun ini malah mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 21,17 miliar.
antique.putra@vivanews.com
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Aplikasi penghasil uang terbukti memberi Anda uang atau saldo gratis untuk melakukan berbagai aktivitas di dalamnya, seperti bermain game, menonton video, mengisi survei,
Serap Ribuan Tenaga Kerja, Pj Gubernur Jatim Adhy Lakukan Ground Breaking Pabrik KT&G di Pasuruan
Jatim
13 menit lalu
Ground breaking pembangunan pabrik ke 2 dan 3 Korea Tomorrow & Global (KT&G) dilakukan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono melalui anak perusahaannya....
PilkadanKota Batu 2024 semakin dekat. Salah satu isu penting yang harus dikawal adalah visi dan misi calon Wali Kota tentang masa depan pariwisata di masa mendatang
Exotic in Sumberjambe (Exis) diluncurkan di wahana Wisata Air Terjun Tujuh Bidadari. Peluncuran Exis itu, langsung dilakukan Bupati Jember Hendy Siswanto dan Wakil Bupati
Selengkapnya
Isu Terkini